Besar Peluang Dosen Univ Bung Hatta Kuliah di Australia


Padang – Universitas Bung Hatta gencar
memotivasi dosen mereka untuk melanjutkan studi dan gemar meneliti.
Kedatangan tim dari kedutaan besar Australia yang memperkenalkan
endeavour scholarship dan fellowship makin membuka munculnya dosen
peneliti di kampus yang mengabadikan nama proklamator tersebut.
Wakil Rektor 1, Dr. Hendra Suherman mengatakan universitas
telah menganggarkan Rp1 miliar bagi para dosen yang akan S3. Endeavour
memperbesar kesempatan itu. Bahkan dengan endeavour, para dosen
berkesempatan untuk dibiayai melakukan penelitian pada perguruan tinggi
di Negeri Kanguru itu.
Peluang makin besar jika kemampuan bahasa Inggris para
dosen tinggi. Pimpinan telah menetapkan akan memfasilitasi peningkatan
kemampuan bahasa asing para dosennya. Terlebih di era masyarakat ekonomi
ASEAN ini.
“Tiap tahun ada kesempatan bagi 600 beasiswa (fellowship).
Ini berlaku bagi orang Australia yang ingin belajar di luar negeri, dan
orang Indonesia atau negara lain yang mau belajar di Australia,” ujar
Claudina Milawati, Deputy Director (Education and Science) Kedutaan
Besar Australia, di hadapan petinggi dan dosen-dosen muda di Universitas
Bung Hatta, Kamis (11/2).
Beasiswa Endeavour meliputi beasiswa S2/S3 di Australia,
beasiswa riset bagi mahasiswa S2/S3 yang ingin melakukan pelengkap
risetnya di Australia (4-6 bulan), beasiswa untuk melakukan riset yang
merupakan interest bersama dengan universitas di Australia dan beasiswa
untuk meraih diploma di sana.
Claudina memaparkan sedetil mungkin tentang endeavour. Dia
pun buka sedikit rahasia sukses mendapatkan beasiswa tersebut.
Peluangnya cukup besar apalagi di Sumbar baru satu yang sudah
memanfatkannya. Banyak yang belum meliriknya lantaran prosesnya yang
dinilai cukup berat.
Baru awal saja sudah berat sehingga banyak yang menghindar.
Seperti score IELTS 6,5 atau setara TOEFL 550. Padahal, setelah dapat
banyak kemudahan yang didapat oleh penerima beasiswa ini. Jumlah
beasiswanya termasuk yang paling besar, tanpa wawancara, ada case
manager yang mengawasi dan memfasilitasi kelancaran studi di sana.
Dr. Diana Chitra Hasan, alumni yang baru saja tamat dari
Monash University dan merasakan manfaat Endeavour pun memberikan
gambaran berbagai kemudahan yang dia terima sebagai penerima beasiswa.
Dia pun memberikan sedikit perbandingan dengan Australian Award yang
diterimanya saat studi S2di universitas yang sama.
“Sungguh saya merasakan berbagai kemudahan setelah
dinyatakan mendapat beasiswa ini. Ada manager case yang siap membantu
kesulitan kita baik dari segi akademik maupun non akademik. Usia tak
dibatasi dan bisa bawa keluarga,” ujar Dosen Prodi Sastra Inggris
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.
Diana menyebut beasiswa 3000 US dollar sangat cukup bagi dia dan keluarganya.semua
tergantung gaya hidup. Dan dia makin terbantu setelah mendapat
kesempatan mengajar bahasa Indonesia bagi diplomat yang akan bertugas di
Indonesia.
Kuncinya mau sedikit susah. Sebab calon penerima harus
punya acceptance letter dari pembimbing tentang bidang yang bakal
ditekuninya. Mengisi data online dengan cermat dan memperhatikan hal-hal
yang menguntungkan kita. Prestasi akademik dan pengalaman kerja
mendapat penilaian tinggi. Bahkan hal sederhana seperti pernah menjadi
volunteer menjadi nilai tambah yang amat berguna dalam pertimbangan
mereka menerima aplikasi permohonan kita.
“Untung Claudina datang cepat hingga bisa mempersiapkan
diri hingga April nanti. Siapkanlah diri dan persyaratannya dan nikmati
kisah-kisah belajar di luar negeri yang bakal tak terlupakan,” ujarnya.
(zul)